Sabtu, 03 Oktober 2015

Autobiografi


Nama saya adalah Aan Kurniawan, saya anak pertama dari 2 bersaudara. Saya lahir pada 26 Desember 1995 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kebetulan Ibu dan Bapak saya berasalah dari daerah yang berbeda, Ibu saya berasal dari daerah Jawa Barat (sunda) yaitu Tasikmalaya dan Bapak saya berasal dari Jawa Tengah (jawa) yaitu Purworejo. Saya memiliki seorang saudara perempuan (adik) bernama Hana Sabrina Fauziah, lahir di Tasikmalaya pada 26 Juli 1999. Sekarang dia duduk di kelas II SMK di SMK N 5 Kota Bekasi jurusan Rekaya Perangkat Lunak (RPL).
Saya lahir dalam keluarga yang menganut agama Islam dan bisa dibilang keluarga yang sangat kuat Islam nya. Sejak kecil saya sudah dibiasakan untuk selalu taat dalam beribadah dan menjalankan kewajiban saya sebagai muslim dimana saja. Masih teringat jelas dalam ingatan saya pada saya berumur 4 tahun saya sudah diajarkan untuk mengaji sampai menangis karena tidak cepat paham.
Saya mulai masuk ke dunia pendidikan pada saat saya berumur 4 tahun. Pada saat itu saya sudah dimasukan kedalam kelompok belajar anak usia dini atau yang  lebih dikenal sekarang adalah PAUD. Disana saya diajarkan untuk dapat menulis dan membaca, konsep yang diterapkan dalam PAUD adalah belajar sambil bermain sehingga anak-anak yang masih dalam usia yang dini tidak cepat bosan dan dapat bermain bersama teman-teman serta dapat melatih anak supaya dapat berkomunikasi dengan orang lain.
Selama 1 tahun saya mendapat pendidikan di PAUD, selanjutnya saya melanjutkan di Taman Kanak-kanak (TK). Ya bisa dibilang selama saya menempuh pendidikan berada pada usia yang normal sesuai dengan tingkatan pendidikan walaupun saya lahir di tahun 1995 tetapi posisiya berada di akhir tahun. Pada masa-masa ini adalah menurut saya masa yang paling menyenangkan dalam hidup saya dan sulit untuk dapat dilupakan.
Pada masa Taman Kanak-kanak (TK) banyak sekali teman dan dapat tertawa lepas tanpa harus memikirkan banyak sekali masalah seperti sekarang. Pada saat TK banyak yang bilang dan guru bilang saya adalah satu-satunya siswa yang paling cepa sekali dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru-guru disana. Selain itu, saya juga dibilang adalah siswa yang paling mandiri dianatara siswa-siswa yang lain di TK tersebut pada angkatan masa itu. Kebetulan pada saat itu saya sudah dilepas untuk berangkat kesekolah sendiri tanpa diantarkan dan tanpa dijemput. Pada saat TK saya hanya diantarkan dan dijemput sehari pada saat awal masuk TK, selanjutnya berangkat dan pulang sendiri.
Kebetulan jarak dari rumah ke TK tidak terlalu jauh dan masih terjangkau hanya dengan berjalan kaki, hanya berbeda 5 gang dari rumah. Tetapi pada saat itu saya sempat merasa iri dengan teman-teman saya yang selalu diantarkan dan dijemput. Sampai pada waktu itu saya meminta untuk diantarkan dan dijemput, akan tetapi dikarenakan Bapak saya sibuk bekerja dan ibu saya juga sibuk mengurus adik saya dirumah, saya tetap sampai akhir saya menempuh pendidikan di TK tesebut saya tetap berngkat sendiri dan pulang pun juga sendiri.
Di masa itu banyak yang bialng adalah anak yang pendiam dan tidak banyak bicara jika tidak ditanya terlebih dahulu. Padahal saya berfikir pendiam dari mana perasaan biasa-biasa saja seperti anak-anak yang lain. Pada masa ini waktu yang paling tidak saya suka adalah sesuai solat isya, karena pada waktu tersebut saya sempat berfikir adalah waktu-waktu yang amat pedih. Mengapa saya bisa bilang seperti itu ? Ya, apalagi kalau bukan semua isi tas saya dan buku saya diperiksa oleh ibu saya serta diajarkan belajar tentang menghitung, membaca, dan menulis.
Mungkin sebagian besar berfikir mengapa dibilang waktu yang amat pedih ? Kan enak diajarkan belajar oleh seorang ibu. Karena ibu saya mendidik saya bisa dibilang ya cukup keras dalam mengajarkan apa yang saya sebutkan tadi, apalagi kalau sudah masalah agama. Akan tetapi hasilnya memang sangat manis, setiap hari saya masuk kelas saya selalu dibilang orang yang paling tahu segalanya dan teringat panggilan dari salah satu guru TK yang kebetulan wali kelas saya pada saat itu, beliau memanggil saya dengan sebutan “Genius Boy”.
Pada saat itu saya hanya bingung karena tidak mengerti apa itu “Genius Boy”, sehingga saya hanya bisa tertawa dan berfikir mungkin hanya salah satu nama yang ada dalam film animasi. Sampai pernah pada waktu itu saya dipanggil ke kantor oleh kepala sekolah dan ditanya-tanya mengapa saya bisa sekali cepat sekali menangkap pelajaran yang guru sampaikan. Tidak hanya ditanya, diruangan tersebut saya di tes kemampuan saya dengan hitung-hitungan dasar, membaca, dan menulis (mendikte). Dan hasilnya memang terbukti kalau saya memang bisa, itu berkat ibu saya yang setiap malam sehabis isya diajarkan dengan didikan yang bagi saya cukup keras sampai nangis-nangis saat itu.
Pada akhirnya saat saat kelulusan di TK tersebut secara khusus orang tua saya diminta untuk hadir dalam acara perpisahan tersebut dan diceritakan semuanya tentang saya selama saya belajar di TK tersebut dan Ibu saya sempat tidak percaya dengan hal itu. Sampai akhirnya saya dipilih sebagai siswa dengan lulusan terbaik di TK tersebut.
Setelah saya lulus TK, saya melanjutkan pendidikan saya di SDN Pejuang V Kota Bekasi. Mulai dari sini lah kesibukan saya tercipta sampai sekarang, pada masa-masa ini adalah masa dimana saya memulai pertemanan dengan banyak orang. Saya memiliki banyak sekali teman di sekolah ini dan sampai sekarang masih bisa tetap kumpul-kumpul bersama, tentunya dengan pembicaraan yang sudah tidak seperti dahulu saat kita SD.
Prestasi saya pada saat SD bisa dibilang tidak terlalu stabil setiap tahunnya, terkadang naik dan terkadang sangat-sangat down. Pada saat saya duduk di kelas I, saya mulai banyak mengatahui hal-hal yang sebelumnya saya tidak tahu. Dan lagi-lagi pada saat itu saya sudah mulai terkenal dengan ke sok tahuan yang saya miliki. Banyak guru-guru di SD tersebut yang mulai membicarakan kepintaran saya, padahal jika difikir-fikir kan masih kelas I masih panjang perjalanan saya di SD tersebut.
Pada waktu itu saya pernah mengikuti calestung atau tes IQ, keikutsertaan saya dengan tes ini tidak lain karena saya dipilih oleh guru-guru dengan alasan ke sok tahuan saya yang mungkin terlalu over. Selain itu, dikarenakan juga kecepatan saya dalam menghitung dan menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh guru-guru saya.
Sampai pada akhirnya saya naik ke kelas II, saya dipindah kan ke kelas yang katanya kelas khusus bagi orang-orang yang pintar dengan perbedaan fasilitas yang cukup mencolok dan pastinya tugas yang cukup banyak. Di kelas II ini bisa dibilang jadwal saya amat sangat padat sekali untuk anak se usia saya pada waktu itu. Dalam satu minggu full hampir tidak ada waktu untuk berkumpul sama keluarga disiang hari dikarenakan harus mengikuti les disana sini. Tetapi aneh nya saya tidak mengeluh akan aktivitas saya yang seperti itu, beda sama sekarang dengan aktivitas yang cukup padat banyak hal yang terlalu saya keluhkan.
Ya mungkin pemikiran saya yang dulu berbeda dengan pemikiran saya yang sekarang sehingga kalau sekarang terasa sekali jika memliki jadwal yang sangat padat sehingga hampir tidak punya waktu luang untuk istirahat dan berkumpul bersama keluarga meskipun weekend day. Pada saat itu meskipun aktivitas sepadat apapun masih terasa senang dan bebas tanpa kepikiran apapun.
Pada saat saya masih SD dulu saya termasuk siswa yang aktif dan mengikuti segala kegiatan apapun yang diadakan oleh sekolah. Saya adalah salah satu anggota Pramuka disekolah saya. Saya berhasil terpilih menjadi Pasukan Inti dikarenakan kedisiplinan saya terhadap waktu.
Selain menjadi salah satu anggota Pramuka, saya juga turut aktif dalam kegiatan olahraga yang diadakan oleh sekolah. Saya juga ikut menjadi tim volly dan tim sepak bola di sekolah tersebut. Saya dan teman satu tim saya sempat berhasil menjadi juara dalam turnamnet volly yang diadakan antar sekolah sekecamatan Medan Satria. Saat itu adalah saat menyenangkan dan merasa bangga karena dapat mengharumkan nama sekolah lewat prestasi dalam bidang olahraga.
Ada hal yang membuat saya lebih bangga, yaitu pada saat saya mengikuti Perkemahan Sabtu Minggu di Bumi Perkemahan Gor Kota Bekasi. Pada saat ada banyak sekali anggita Pramuka dari beberapa sekolah se Kota Bekasi. Waktu itu saya berhasil mendapatkan juara untuk kategori Pasukan Baris Berbaris dan menghafal Dasa Dharma Pramuka. Selain itu, Pasukan Pramuka yang saya pimpin juga berhasil mendapatkan posisi pada saat ikut lomba Pramuka 3 Provinsi yaitu Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Sungguh bangga nya k=saya dan pasukan saya pada waktu itu, ingin sekali rasanya bisa kumpul-kumpul lagi sama kawan-kawan yang sudah ikut berjuang bersama dulu.
Selanjutnya setelah saya lulus SD saya melanjutkan sekolah di SMPN 21 Kota Bekasi. Pada saat itu saya terpaksa harus mengubur harapan untuk bersekolah di SMP favorit saya yaitu di SMP 5 Kota Bekasi dikarenakan saya pindah rumah dan mencari sekolah terdekat dari rumah. Saat membosankan pada awal saya masuk sekolah di sekolah tersebut, karena saya adalah satu-satunya siswa yang tidak memiliki teman dari sekolah asal saya. Dari sekian banyak siswa yang diterima disekolah itu hanya saya yang berasal dari SDN Pejuang V Bekasi.
Seiring berjalan nya waktu, saya mulai memiliki banyak teman dan ada satu teman saya yang sampai sekarang masih berkomunikasi dan masih dekat dan sering main kerumah. Dia memang sudah dianggap seperti saudara sendiri, setiap ada masalah pasti selalu bercerita dan sharing tentang masalah apapun. Di sekolah ini juga saya aktif dalam kegiatan rohani dan olahraga. Saya tidak hanya teraut dalam satu kegiatan, mengapa ? Karena saya mau melakukan suatu hal yang baru yang menurut saya itu berguna buat saya dan buat orang lain.
Di SMP saya berhasil menyumbangkan prestasi dari ekstrakulikuler yang saya ikuti, yaitu marawis. Saya berhasil menjadi juara dalam lomba marawis se Kota Bekasi. Dan saya juga aktif dalam ekskul Fitsal disekolah saya. Mungkin saya tidak terlalu menceritakan banyak kehidupan saya pada saat saya SMP karena kurang menarik untuk diceritakan. Alhamdulillah saya lulus dengan hasil yang memuaskan dari SMP ini.
Menginjak SMK saya bersekolah di SMK N 5 Kota Bekasi. Meskpiun saya bersekolah selalu satu kawasan dengan sekolah saya yang sebelumnya, tapi saya selalu tidak mempermasalahkan hal itu. Ada sesuatu hal yang aneh pada saat saya mendaftar disekolah ini, pada awal saya mendaftar jurusan yang saya ambil pertama kali adalah Elektronika Industri. Mengapa saya milih itu ? Ya ada beberapa alasan saya memilih jurusan tersebut. Pertama, tuntutan dari Bapak saya yang mengharusnkan saya memilih jurusan tersebut. Kedua, saya berfikir bahwa jurusan tersebut tidak memerlukan biaya yang besar dibanding 2 jurusan lainnya yaitu Rekayasa Perangkat Lunak dan Kimia Analis. Ketiga, karena jurusan ini sesuai dengan kemampuan otak saya yang tidak terlalu high seperti dahulu.
Tapi apa boleh dibuat, pada saat saya menerima hasil test dan diterima diesolah tersebut saya malah masuk dalam jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan yang tidak disangka berada dalam posisi 10 besar. Rasa kecewa bercampur senang pun saya rasakan, sehingga saya bingung dan bertanya-tanya mengapa saya bisa masuk dalam jurusan ini yang perlu membutuhkan sebuah Laptop dalam belajar sehari-hari, butuh ketelitian dalam setiap praktik nya, dan segala hal yang sulit-sulit pada saat itu saya memikirnya.
Sering berjalan nya waktu, saya lama kelamaan bisa mengikuti pelajaran pada jurusan tersebut. Dan sampai sekarang ilmu yang saya dapati dari praktik bisa dapat saya aplikasikan didalam pekerjaan saya dan kegiatan belajar saya sebagai mahasiswa. Teringat pada saat saya duduk dikelas XI (II SMK), pada saat itu kelas saya terpilih menjadi kelas yang harus pertama keluar untuk menjalani PRAKERIN (Praktek Kerja Industri/PKL).
Saya sendiri merasakan PKL di 2 tempat, yaitu di Dinas Pendidikan yang ditempatkan di unit-unit Sekolah Dasar yang pada saat itu saya ditempatkan di SDN Kaliabang Tengah VIII dan PKL saya yang kedua di salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidan automotive yang bisa dibilang bunafit yaitu di PT Bakrie Tosanjaya yang sekarang berganti nama menjadi PT Bakrie Autoparts. Alhamdulillah, tidak seperti teman-teman saya yang lain mendaapat PKL diperusahaan tapi tidak sesuai dengan jurusan nya, saya PKL dibagian IT dan langsung diberi jabatan sebagai Junior IT Software di PT Bakrie Autoparts.
Pada saat saya PKL saya berhasil menghasilkan sebuah program keuangan dengan menggunaka MS.Access. dari program tersebut saya berhasil mendapatkan nilai terbaik dan berhasil menyelesaikan sidang  saya sebagai syarat kelulusan dengan menjadi kan program tersebut sebgai bahan pembelajaran bagi teman-teman saya.
Setelah saya lulus dari sekolah itu, tujuan saya adalah untuk dapat melanjutkan ke Universitas Negeri yang saya inginkan yaitu Universitas Diponegoro Semarang. Tapi lagi-lagi keinginan saya itu tidak terkabulkan karena saya dipanggil oleh salah satu anak perusahaan Astra International yang bergerak dibidang automotive khususnya Stamping Body Plant, yang sedang membutuhkan karyawan untuk ditempatkan dibagian Procurement dan Import Departement. Ternyata sekolah saya yang menunjuk saya untuk dapat bekerja di perusahaan tersebut. Sampai sekarang saya masih bekerja di perusahaan tersebut, perusahaan tersebut adalah PT Inti Pantja Press Industri. Akan saya ceritakan sedikit tentang perusahaan dan pekerjaan saya di perusahaan tersebut. PT Inti Pantja Press Industri adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Automotive yaitu Stamping Body mobil dan truck yang bernaung dibawah naungan Astra International. PT Inti Pantja Press Industri tergabung dalam Asmo 3 (Astra Motor 3) yang didalamnya terdapat perusahaan automotive besar lainnya seperti, PT Astra Daihatsu Motor, PT Isuzu Astra International Motor, PT Tjahaja Sakti Motor (BMW).
Di perusahaan tersebut saya ditempati di Departement Procurement dan Import untuk seksi Purchasing. Tugas purchasing adalah membelikan dan mendatangkan barang yang dibutuhkan oleh user yang sudah membuat permintaan sebelumnya. Banyak sekali ilmu-ilmu baru yang saya dapatkan dari pekerjaan saya ini dan saya bisa menggabungkan serta menerpakan ilmu yang saya dapat dari sekolah dengan pekerjaan yang saya jalani.
Inti dari pengalaman hidup yang saya ceritakan diatas adalah jangan pernah beranggapan sesuatu hal yang kita anggap tidak enak dan membuat bossan kita akan membuat kita buruk dimasa yang akan datang, tetapi malah membuat itu berguna dan menjadi kebiasaan yang baik hingga sekarang. Apa yang kalian tanam adalah apa yang kalian nikamti nanti nya pada saat apa yang kalian tanam itu tumbuh, apakah yang kalian tanam itu bergua bagi diri anda dan orang lain, atau tidak berguna sama sekali ?

Mulai dari sekarang ayo, jangan meremhkan sesuatu ha yang kecil. Sekecil apapun hal yang kita lakukan akan menjadi sesuatu hal yang lebih besar jika kita mau tekun dan memiliki kemauan untuk membuat hal baik itu menjadi besar dan dapat berguna bagi kita serta orang banyak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar