Rabu, 18 Oktober 2017

AUDIT


Audit merupakan salah satu kegiatan terpenting dalam sebuah perusahaan, dikarenakan dengan melakukan audit dapat memberikan pengaruh yang besar dalam kegiatan sebuah perusahan. Pada awalnya, audit hanya dimaksudkan untuk mencari dan menemukan suatu kesalahan, kecurangan, serta kondisi abnormal terhadap suatu proses yang sedang berjalan di perusahaan yang bersangkutan. Orang yang melakukan audit disebut dengan auditor.
Seiring dengan perkembangan perusahaan, kini audit menjadi sesuatu fungsi yang amat sangat penting sehingga menimbulkan permintaan dari pemerintah, pemegang saham, analis keuangan, bankir, investor, dan masyarakat untuk menilai kualitas manajemen dari hasil operasi dan prestasi para manajer. Untuk mengatasi kebutuhan tersebut, timbul audit manajemen sebagai sarana yang terpercaya dalam membantu pelaksanaan tanggungjawab mereka dengan memberikan analisis, penilaian, rekomendasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan.

PENGERTIAN AUDIT
Ada beberapa pengertian audit menurut beberapa ahli di bidang akuntansi, berikut pengertian audit menurut 3 orang ahli di bidang akuntasi :
1.      William F. Meisser, Jr (2003)
Menurut William F. Meisser, auditing merupakan proses yang sistematik dengan tujuan mengevaluasi bukti mengenai tindakan & kejadian ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penugasan & kriteria yang telah ditetapkan, hasil dari penugasan tersebut dikomunikasikan kepada pihak pengguna yang berkepentingan.
2.      Sukrisno Agoes (1996)
Menurutnya, auditing ialah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis & sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, yang bertujuan untuk dapat memberikan pedapat mengenai laporan kewajaran laporan keuangan tersebut.
3.      Whittington, O. Ray dan Kurt Pann , (2012)
Audit merupakan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan oleh perusahaan akuntan publik yang independen. Audit terdiri dari penyelidikan mencari catatan akuntansi & bukti lain yang mendukung laporan keuangan tersebut. Dengan memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal perusahaan, dan dengan memeriksa dokumen, mengamati aset, membuat bertanya dalam & di luar perusahaan, dan melakukan prosedur audit lain, auditor akan mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk menentukan apakah laporan keuangan menyediakan dengan adil & cukup melengkapi gambaran posisi keuangan perusahaan & kegiatan selama periode yang diaudit.
Jadi, jika di definiskan secara umum Audit atau Auditing adalah proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti yang telah dikumpulkan atas pernyataan (asersi) tentang berbagai aktivitas dan kejadian-kejadian ekonomi yang bertujuan untuk melihat bagaimana tingkat korelasi antara pernyataan (asersi) dengan kenyataan yang ada dilapangan, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi.

TUJUAN AUDIT
Seperti pada pengertian audit itu sendiri, tujuan audit adalah untuk memperoleh atau menemukan aktivitas ataupun kejadian-kejadian dalam sebuah perusahaan berdasarkan data yang sudah dikumpulkan sebelumnya dan mengevaluasi semua data-data yang telah dikumpulkan apakah sesuai dengan pernyataan (asersi ) yang telah diberikan. Secara umum, tujuan audit dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.      Kelengkapan (Completeness).
Untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan.
2.      Ketepatan (Accurancy).
Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang ada telah dicatat berdasarkan jumlah yang benar, perhitungan yang benar, diklasifikasikan, dan dicatat dengan tepat.
3.      Eksistensi (Existence).
Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang tercatat memiliki eksistensi atau keterjadian pada tanggal tertentu, jadi transaksi tercatat tersebut harus benar-benar telah terjadi dan tidak fiktif.
4.      Penilaian (Valuation).
Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum telah diterapkan dengan benar.
5.      Klasifikasi (Classification).
Untuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. Jika terkait dengan saldo maka angka-angka yang dimasukkan didaftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat.
6.      Ketepatan (Accurancy).
Untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat pada tanggal yang benar, rincian dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka buku besar. Serta penjumlahan saldo sudah dilakukan dengan tepat.
7.      Pisah Batas (Cut-Off).
Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang tepat. Transaksi yang mungkin sekali salah saji adalah transaksi yang dicatat mendekati akhir suatu peride akuntansi.
8.      Pengungkapan (Disclosure).
Untuk meyakinkan bahwa saldo akun dan persyaratan pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dengan wajar dalam laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar dalam isi dan catatan kaki laporan tersebut.


Demikian sekilas tentang audit, semoga dapat berguna dan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi yang telah membacanya.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar